Semangat adalah cahaya dalam hati sedangkan putus
asa adalah kegelapan dalam hati. Terangi hati dengan rasa sukur dan rasa peduli
terhadap semua orang supaya hati terang dan hindarilah rasa iri dan perasaan
kurang bersukur akan nikmat yang telah Tuhan berikan supaya rasa putus asa
tidak menyelimuti diri dari berbagai hal yang menyebabkan gelapnya hati.
Ada siang ada malam, ada susah ada pula kemudahan,
ada senyum ada tangis, ada hidup ada mati, lalu atas dasar apa kamu harus
merasa berputus asa dalam masalah yang dihadapi, jika kamu meyakini bahwa
segala hal yang menimpa diri silih berganti
Mengeluh, putus asa, berlarut-larut dalam
kesedihan dan keterpurukan bukanlah karakter orang-orang mendapatkan
kesuksesan. Ketika kamu merasa putus asa, sedih, galau, dan terpuruk maka
ingatlah sebuah kata "Nikmat Tuhan manakah yang hendak kau dustakan?"
Ketika memandangi arus kehidupan yang bagaikan sebuah jalan tidak berujung,
maka tundukanlah pandangan sambil melangkahkan kaki dan tebarkanlah beribu-ribu
kebaikan dari setiap ayunan langkah kaki dan dengan tidak terasa kita sudah
berada di ujung jalan yang menurut sebagian orang tidaklah mungkin untuk
mencapainya